Hari Minggu kemarin, tanggal 29 Juli 2007 saya beserta isteri, anak-anak, kakak ipar, dan keponakan pergi ke kabupaten Subang. Tujuan utama adalah menengok anak saya yang kedua, yang sekolah di Pesantren Terpadu Asy-Syifa, setingkat SMP.
Kenapa saya setuju untuk menyekolahkan anak saya ke pesantren tersebut, sebenarnya lebih disebabkan pesantren itu telah menerapkan pendidikan berbasis multiple intelligence, yang intinya setiap anak adalah cerdas, dan akan dikembangkan sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
Jean Marie Stine dalam bukunya “SuperBrain Power: 6 Keys To Unlocking Your Hidden Genius” mengatakan ada 6 Kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu: Kecerdasan Verbal, Kecerdasan Visual, Kecerdasan Logis, Kecerdasan Kreatif, Kecerdasan Fisik, dan Kecerdasan Emosional. Kita sah-sah saja menambahkan berbagai kecerdasan lainnya, seperti Kecerdasan Sosial ataupun Kecerdasan Finansial.
Karena setelah saya amati, ternyata anak saya yang kedua itu memiliki bakat sebagai penulis. Saat SD, dia sudah bisa menulis cerpen dan komik. Dan semoga bakatnya tersebut bisa tersalurkan bahkan dikembangkan melalui metode pendidikan di pesantren Asy-Syifa.
Salah satu yang menarik, dalam 2 minggu pertama, anak-anak belum diberi pelajaran apa pun. Tapi mereka justru diajari bagaimana caranya belajar yang efektif & menyenangkan, yang kita kenal sebagai quantum learning.
Kenapa saya setuju untuk menyekolahkan anak saya ke pesantren tersebut, sebenarnya lebih disebabkan pesantren itu telah menerapkan pendidikan berbasis multiple intelligence, yang intinya setiap anak adalah cerdas, dan akan dikembangkan sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
Jean Marie Stine dalam bukunya “SuperBrain Power: 6 Keys To Unlocking Your Hidden Genius” mengatakan ada 6 Kecerdasan yang dimiliki oleh manusia, yaitu: Kecerdasan Verbal, Kecerdasan Visual, Kecerdasan Logis, Kecerdasan Kreatif, Kecerdasan Fisik, dan Kecerdasan Emosional. Kita sah-sah saja menambahkan berbagai kecerdasan lainnya, seperti Kecerdasan Sosial ataupun Kecerdasan Finansial.
Karena setelah saya amati, ternyata anak saya yang kedua itu memiliki bakat sebagai penulis. Saat SD, dia sudah bisa menulis cerpen dan komik. Dan semoga bakatnya tersebut bisa tersalurkan bahkan dikembangkan melalui metode pendidikan di pesantren Asy-Syifa.
Salah satu yang menarik, dalam 2 minggu pertama, anak-anak belum diberi pelajaran apa pun. Tapi mereka justru diajari bagaimana caranya belajar yang efektif & menyenangkan, yang kita kenal sebagai quantum learning.
Salah satu sudut pesantren Asy-Syifa, masih dikelilingi sawah & bukit
Berbicara tentang multiple intelligence, saya jadi teringat dengan konsepnya Roger Hamilton tentang 8 jenis ’kecerdasan’ dalam bisnis. Yang dianjurkan adalah kita perlu mengetahui & memahami kita ini memiliki jenis ’kecerdasan’ yang mana. Karena hal itu akan sangat membantu kita dalam mengembangkan bisnis maupun mencapai kekayaan yang menjadi target kita.
Saya hanya sekedar me-refresh ingatan kita saja. Jenis ’kecerdasan’ yang dimaksud yaitu:
1. Mechanic
Ciri-cirinya adalah suka mengandalkan & mengikuti sistem. Contoh suksesnya adalah Ray Kroc, si pendiri & pemilik Mc Donald.
2. Creator
Ciri-cirinya adalah suka menciptakan hal-hal baru, suka tantangan, kreatif, inovatif. Contohnya seperti Steve Job, sang pendiri Apple Computer.
3. Star
Memiliki bakat khusus yang sulit ditiru & diduplikasi oleh orang lain, termasuk sulit didelegasikan kepada orang lain. Selain itu pandai menarik perhatian orang dan suka menjadi pusat perhatian. Contohnya adalah Mike Tyson (petinju) dan Ki Manteb Sudarsono (dalang).
4. Support
Ciri-cirinya adalah memiliki leadership & kemampuan manajemen yang menonjol. Mampu memobilisasi & mengorganisasikan dukungan maupun sumber daya untuk mencapai sebuah tujuan. Contohnya seperti Jack Welch (mantan CEO General Electric).
5. Deal Maker
Ciri-cirinya adalah senang bergaul dan mudah meyakinkan orang. Biasanya orang tersebut memiliki kemampuan dan keahlian dalam bernegosiasi. Contohnya seperti Li Ka Sing (konglomerat properti Hongkong).
6. Trader
Ciri-ciri yang dimiliki adalah sangat perhitungan, peka terhadap waktu, berorientasi pada keuntungan, suka keuntungan cepat & jangka pendek. Contohnya seperti George Soros.
7. Accumulator
Ciri-cirinya adalah suka menganalisis angka, senang mengamati tren, suka di balik layar, sabar, tidak emosional, suka keuntungan jangka panjang. Contohnya seperti Warren Buffet (investor saham).
8. Lord
Ciri-ciri yang dimiliki adalah pandai melihat peluang, suka perhitungan, mampu mendelegasikan, pintar memilih dan menilai orang. Contohnya seperti Liem Sioe Liong (mantan konglomerat di Indonesia).
Jadi, sudahkan anda mengetahui jenis ’kecerdasan’ yang mana yang dominan dalam diri anda ? Dan sudahkah anda terus mengasahnya ?
0 komentar:
Post a Comment