Spiga

TRIP TO KUALA LUMPUR (3rd DAY)

Hari ketiga (Ahad tgl 11 Nov 2007), pagi-pagi saya gunakan untuk bertemu kawan lama saya dari Malaysia. Namanya Dato’ Mustafa Kamal. Salah satu yang menarik dari beliau adalah beliau memiliki 3 orang isteri. Yang pertama asal Malaysia, kedua dari Indonesia, dan yang ketiga asal Mindanao (Philipina). Dan ketiga-tiganya sangat rukun & saling mendukung. Wow mantab bukan…..

Ternyata kawan saya tersebut mengajak kawannya, namanya Cik Fazrul Ismail. Beliau adalah seorang trainer lulusan universitas di USA. Salah satu produk unggulannya adalah Systems Thinking Training. Silakan kunjungi website-nya: http://www.st-gallery.com/; Materi tersebut dapat juga diterapkan dalam dunia bisnis, agar para entrepreneur bisa berpikir secara sistemik sehingga bisnis bisa lebih lancar.

Beliau siap untuk berkolaborasi / kerjasama dengan trainer dari Indonesia. Bahkan saat saya minta untuk berbagi ilmu ke komunitas TDA & JPMI, beliau menyatakan kesediaannya. Nah silakan ditangkap peluang tersebut oleh para EO (Event Organizer) atau trainers.

Sekitar jam 11, saya & mas Rudi sepakat untuk jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat di Kuala Lumpur. Kami tertarik untuk naik bis saja. Nama bis-nya RapidKL, bayarnya sangat murah, hanya RM 2 (sekitar 5.000 rupiah) per hari.

Ya, benar-benar hanya RM 2, walaupun kita naik berulang kali, asal masih dalam hari yang sama. Kita cukup hanya dengan menunjukkan bukti pembayaran. Dan enaknya lagi, bis ini pakai AC & memiliki jurusan ke hampir semua tempat di Kuala Lumpur.


Suasana di dalam bis RapidKL

Tujuan pertama adalah Petaling Street. Tempat tersebut merupakan lokasi yang dikhususkan untuk berjualan para pedagang kaki lima. Barang-barang yang dijual antara lain tas, sepatu, dompet, kaos & pakaian, berbagai souvenir khas Malaysia.

Di tempat ini, jika kita berminat untuk membeli barang, kita harus pandai-pandai menawar. Karena biasanya harga yang ditawarkan biasanya 55% - 60% dari harga yang seharusnya.


Berpose di Petaling Street

Setelah itu ke Central Market atau juga dikenal dengan nama Pasar Seni. Di tempat ini dijual berbagai produk kerajinan & souvenir dari berbagai etnik yang ada di Malaysia, seperti Melayu, China, dan India. Nah, kalau di sini harga relatif cukup murah, bisa ditawar tapi tidak banyak. Bahkan katanya para pedagang di Petaling Street banyak yang ambil barang dari Central Market untuk dijual kembali.


Salah satu sudut di Central Market (Pasar Seni)

Kemudian kami menuju Masjid Jamek untuk sholat dzuhur. Masjid Jamek merupakan salah satu masjid yang cukup terkenal di Malaysia. Bangunan masjid sudah cukup tua dan memiliki halaman yang cukup luas. Dibangun oleh komunitas muslim keturunan India. Hanya sayang, tempat wudhu dan toilet kurang terawat.


Masjid Jamek - Kuala Lumpur

Selesai menunaikan sholat dzuhur, kami menuju KL Sentral. Tempat nampaknya merupakan pusat transportasi di Kuala Lumpur. Semua bis & kereta api (termasuk monorail) pasti melewati KL Sentral ini. Bahkan jika kita mau naik pesawat pun bisa check-in di tempat ini, setelah itu tinggal naik kereta monorail ke bandara KLIA.

Saat kami berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia sedang merayakan peringatan Deepavali, yaitu semacam hari besar ummat keturunan India. Dan dirayakan cukup meriah, sampai diselenggarakan & dibuka oleh Menteri Pariwisata Malaysia.

Tanpa terasa waktu terus berjalan sudah hampir mendekati maghrib (di Malaysia maghrib sekitar pukul 19). Akhirnya kami setuju untuk mengakhiri ’pusing-pusing’ (jalan-jalan, red) hari itu & kembali menuju hotel.

1 komentar:

  Aqsa Sjuhada

June 20, 2008 at 8:22 PM

Hello, saya tulis juga jurnal tentang Jalan Petaling di http://cuteanthy.blogspot.com/2008/06/jalan-petaling-kuala-lumpur.html

Salam